Pada tulisan ini saya mencoba menyajikan mengenai cara menghitung
anggaran pembuatan rumah, dan item-item yang ada pada pembangunan
rumah, adapun tujuan dari tulisan ini, untuk membantu bagi yang tidak
mempunyai latar belakang pendidikan sipil, agar dapat menghitung
sendiri Biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah, sehingga sebelum
memulai Pekerjaan Pembangunan Rumah, dapat mempersiapkan Biaya yang
dibutuhkan, atau dapat sebagai Harga pembanding bila Pembangunan Rumah
Tersebut akan diborongkan. saya menyadari bahwa tulisan ini jauh dari
sempurna, sehingga saya sangat membutuhkan masukan atau kritikan yang
membangun untuk kesempurnaan tulisan-tulisan berikutnya, atau bagi
pembaca ada yang kurang mengerti item-item yang saya tulis dibawah,
silakan ajukan pertanyaan, kritikan atau pertanyaan silakan isi pada
kolom komentar bibawah.Sebelum melanjutkan, saya menampilkan informasi
seperti dibawah ini, mungkin ada diantara pembaca yang membutuhkan :
Ada beberapa macam item pekerjaan dalam pembangunan rumah antara lain :
I. Pekerjaan Awal
- Pengukuran
- Bowplank
II. Pekerjaan Galian dan Urugan
1. Galian
2. Urugan
3. Mengurug kembali
III. Pekerjaan Fondasi
1. Lantai kerja
2. Pasangan fondasi
IV. Pekerjaan Beton
1. Sloof
2. Kolom
3. Ring balk
V. Pekerjaan Dinding
1. Pasangan Bata.
2. Plesteran
3. Acian
4. Sponengan
5. Tali air
VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela
- Pembuatan kusen pintu jendela
- Pembuatan daun pintu
- Pembuatan daun jendela
- Pasang Kusen Pintu
- Pasang Kusen Jendela
- Pasang Daun Pintu
- Pasang Daun Jendela
VII.Pekerjaan Rangka Atap
- Pembuatan Kuda-kuda
- Pembuatan Gording
- Pembuatan Jurai
- Pembuatan balok nok
- Pasang kuda-kuda
- Pasang gording
- Pasang Balok Nok
- Pasang Jurai
- Pasang Papan suri
- Pasang Usuk
- Pasang alumunium poil
- Pasang Reng
- Pasang Genteng
- Pasang Talang
- Pasang list plank
VIII.Pekerjaan Penggantung dan pengunci
- Rangka Plafon
- Pasang Plafon
- Pasang Kunci tanam
- Pasang Grendel
- Pasang Hak Angin
- Pasang kaca
- Pasang List plafon
IX. Pekerjaan Lantai dan keramik
- Beton Lantai (1:3:6)
- Pasang Keramik lantai ukuran 30/30
- Pasang Keramik lantai WC ukuran 20/20
- Pasang Keramik dinding
X. Pekerjaan Sanitasi
1. Pasang saluran air bersih PVC ¾”
2. Pasang saluran air kotor PVC 4″
3. Pasang Closet
4. Pasang bak air
5. Pasang Karan Air
6. Pembuatan Septick Tank (beerput)
7. Pembuatan sumur peresapan
XI. Pekerjaan phinising
- Cat Dinding
- Cat Plafon
- Cat Kusen
- Cat Daun pintu/jendela
XII. Pekerjaan instalasi listrik
- Titik lampu
- Titik stop kontak
- Titik saklar
XIII.Pekerjaan Akhir
1. Pembersihan Akhir
Cara menghitung Volume pekerjaan :
I. Pekerjaan Awal
1. Pengukuran
Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan,
untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas,
volume pengukuran adalah dihitung dg satuan lumpsum, missal
diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, sehingga perhitungan
sbb ,upah tukang Rp.50.000, maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000.
2. Bowplank
Digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari
bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan 2/15 dipaku pada
kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter dari as
bangunan dipasang keliling bangunan.
Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank adalah (6+1+1)+(7+1+1)=17 m.
Harga dan kebutuhan material dapat dilihat pada Analisa pekerjaan.
II. Pekerjaan Galian dan urugan
1. Galian
Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi,
dalam dan lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar
bawah fondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri
10 cm kanan 10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian
juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah
biasa umumnya kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x
0.7 m x panjang fondasi = satuan m3, sedangkan untuk menentukan
berapa jumlah tenaga atau upah dapat dilihat
analisa pekerjaan galian.
2. Urugan
Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas
bangunan dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan
dan jumlah tenaga atau upah dapat dilihat pada
analisa pekerjaan.
3. Mengurug kembali
Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3
dari volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali
adalah 60 m3/3 = 20 m3.
III. Pekerjaan Fondasi
1. Lantai Kerja
Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat
fondasi Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10
cm, pasangan batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5
s/d 10 cm. cara perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan
m3, kebutuhan material dan upah lihat
analisa pekerjaan.
2. Pasangan Fondasi
Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal)
untuk bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua
panjang fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan dikalikan (lebar
atas+lebar bawah dibagi 2), satuan m3.
Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter,
lebar atas fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka
volumenya adalah 50 x 0,7 x ((0,3+0,7)/2) = 17,5 m3.
IV. Pekerjaan Beton
1. Sloof
Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada
diatas fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lantai 1 dan 2.
Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan m3.
Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah
jumlah begel, dengan cara panjang total sloof dibagi jarak begel
ditambah 1 = jumlah begel, jumlah begel dikalikan panjang satu begel =
panjang total besi beton yang dibutuhkan.
Misal sloof 15/20, begel d 8 – 15, panjang total 25 meter, jumlah
begel = (25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel =
((15 -5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel
adalah 0,5 x 168 = 84 meter, satu batang besi beton panjang standar
adalah 12 m, 84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton tulangan pokok
yaitu dengan cara jumlah tulangan pokok dikalikan panjang total.
Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung,yang ditampilkan adalah volume beton.
2. Kolom
Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom
kemudian dikalikan tinggi kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x
lebar x tinggi = volume kolom satuan m3.
3. Ring balk.
Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom
V. Pekerjaan Dinding
1. Pasangan Bata.
Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara
perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi
jarang sekali digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan
cara perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal
tergantung jenis pasangan bata, pasangan 1 bata atau ½ bata ,untuk
ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan ukuran ½ bata 15 cm.
Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama
hitung keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan
dikurang luas dari daun jendela,daun pintu,boven, satuan m2.
2. Plesteran
Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.
3. Acian
Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti dinding keramik dll.
4. Sponengan atau tali air
Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila
lebar kusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen
dan plesteran disebut sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama
dengan lebar dinding maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali
air.
VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela
1. Pembuatan Kusen
Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi,
atau m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat
kusen kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3.
Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.
2. Daun Pintu.
Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble
plywood, dalam perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.
3. Pasang Kusen Pintu dan Jendela
Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling kusen, perlubang, atau perunit.
4. Pasang Daun Pintu dan Jendela
Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak angin, slot.
VII. Pekerjaan Rangka Atap.
1. Pembuatan Kuda-Kuda
Volume dihitung dengan satuan m3, yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi kayu yang dipakai.
Contoh, panjang total bahan yang digunakan untuk kuda-kuda adalah 25
meter kayu yang digunakan 8/12 maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 =
0.24 m3.untuk harga dapat dilihat analisa pekerjaan.
2. Pembuatan Gording.
Yang dimaksud dengan pembuatan gording adalah pembuatan sambungan
antara gording, satuan adalah m3, cara mencari volume sama dengan cara
mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.
3. Pembuatan Jurai.
Sama dengan pembuatan gording,
4. Pembuatan Balok Nok.
Sama dengan pembuatan gording, dan Jurai. Untuk ketiga item pekerjaan
tersebut dimensi kayu biasanya sama hanya letak saja yang membedakan
nama item pekerjaan.
5. Pasang Kuda-kuda.
Yang dimaksud pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda,
adalah pemasangan kuda-kuda dilokasi tempatnya kuda-kuda. Tidak
membutuhkan material tambahan karna kuda-kuda dipasang setelah dibuat.
Biaya biasanya diambil 50 % dari biaya pembuatan kuda-kuda. Begitu juga
untuk pemasangan jurai,gording,balok nok. Satuan volumenya adalah m3.
6. Pasang Papan Suri.
Yang dimaksud dengan papan suri adalah, papan yang letaknya diatas
balok nok, yang berfungsi untuk menahan kerpus, ukuran yg digunakan
biasanya 2/20 dapat juga lebih kecil atau lebih besar sesuai kebutuhan
dilapangan. Satuan volumenya adalah m’.
7. Pasang Usuk.
Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yg sering
digunakan adalah kayu ukuran 5/7, untuk atap yg menggunkan asbes atau
seng tidak memakai usuk, cukup dengan gording. Perhitungan usuk yaitu
luas dengan satuan m2. kebutuhan matererial dan upah lihat
analisa pekerjaan.
8. Pasang Alumunium poil.
Pemasangan alumunium poil dimaksudkan untuk mengurangi panas dan
mencegah tampias saat terjadi hujan yang disertai angin, bahan yang
digunakan tidak mutlak alumunium poil, dapat diganti dengan karpet atau
seng plat. letak alumunium poil adalah diantara usuk dan reng.
Satuannya adalah m2.
9. Pasang Reng.
Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau ¾,tergantung
jenis genteng yang dipakai, untuk genteng beton biasanya menggunakan
ukuran ¾ , perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk yaitu
luas dengan satuan m2.(luas reng sama dengan luas dari usuk).
10. Pasang Genteng
Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng
beton dan genteng keramik. Perhitungan volume adalah luas dengan satuan
m2. biasanya sama dengan luas reng maupun usuk.
11. Pasang talang
Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang
PVC, talang beton, untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume
berbeda-beda, untuk talang yang terbuat dari seng volume nya adalah luas
dengan satuan m2, talang yang terbuat dari PVC volumenya adalah
panjang dengan satuan m’, sedangkan untuk talang beton dapat dihitung
dengan m3 ataupun m2.
12. List plank
List plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu bahan dari
kayu, beton, pvc, fiber dll, tetapi saat ini list plank yang sering
digunakan adalah terbuat dari kayu dan beton, perhitungan volume ada
yang menggunakan m’,m2,m3. perhitungan volume tidak mengikat.
VIII. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci.
1. Rangka Plafond
Rangka plafon ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu rangka
kayu 4/6, rangka besi (bermacam-macam). Untuk perhitungan volume kalau
menggunkan kayu biasanya dihitung luas, sedangkan untuk besi dihitung
dengan berat (kg).
2. Pasang Plafon
Plafon bermacam-macam dari jenis bahan yang digunakan, seperti, bahan
kayu, eternit, asbes plat, plywood, gibsum dll, untuk perhitungan
volume adalah luas dengan satuan m2.
3. Pasang Kunci tanam, grendel, hak angin.
Perhitungan menggunkan satuan unit, atau buah.
4. Pasang Kaca.
Pemasangan kaca yaitu dengan perhitungan luas satuan m2.
5. List plafond
Yang dimaksud dengan list plafon adalah list yang berada dipinggir
pertemuan antara plafond dengan dinding, tujuan pemasangan list, agar
terlihat rapi. Satuan volume adalah m’
IX. Pekerjaan Lantai dan keramik.
1. Beton Lantai 1:3:5
Yang dimaksud dengan beton lantai, biasanya disebut floor, atau
plesteran lantai, tebal beton lantai untuk rumah tinggal mulai dari 5 cm
sampai dengan 10 cm. sebelum lantai diplester sebaiknya diberi urugan
pasir setebal 10 cm. Untuk perhitungan volume lantai beton m3, tetapi
kadang-kadang ada yang membuat m2.
2. Pasang keramik lantai utama dan wc.
Pemasangan keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.
3. Pasang Keramik Dinding.
Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.
X. Pekerjaan Sanitasi
1. Pasang Saluran air bersih pvc ¾”.
Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’.
2. Pasang Saluran Air kotor pvc 4″
Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’.
3. Pasang Closet, kran
Perhitungan volume adalah buah atau unit.
4. Pembuatan Septick tank atau beerput.
Septick tank atau beerput adalah suatu tempat untuk menampung kotoran
manusia, perbedaan septick tank dan beerput adalah dari bentuk mdan
bahan yang digunakan akan tetapi fungsinya sama.
Septick tank bahan yang digunakan adalah pasangan bata, dengan ukuran
persegi panjang, sedangkan kalau beerput bahan yang digunakan buis
beton diameter 80 cm s/d 90 cm. biasanya perhitungan volume adalah unit
(lansung jadi).
5. Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan.
Saluran peresapan atau sumur peresapan adalah suatu bangunan yang
berfungsi sebagai peresapan air dari buangan septick tank. Volume
perhitungan adalah unit.
XI. Pekerjaan Phinising.
1. Pekerjaan Cat tembok, plafon, kusen, daun pintu dan jendela.
Perhitungan Volume nya adalah luas dengan satuan m2.
XII. Pekerjaan Instalasi listrik.
Pekerjaan instalasi listrik volume pekerjaan menggunakan titik, sedangkan harga sesuai dengan ketentuan PLN.
XIII. Pemebersihan Akhir.
Yang dimaksud dengan pekerjaan pembersihan akhir, adalah pekerjaan
pembersihan sisa sisa material atau kotoran-kotoran aikibat dari
pekerjaan, seperti pembersihan kamar mandi, lantai, kusen dari
debu-debu, karna volumenya tidak bisa dihitung maka menggunakan satuan
LS atau lump sum.
Setelah Volume selesai dihitung maka item-item pekerjaan tersebut dibuatkan tabel seperti dibawah ini: